Wednesday 27 January 2021

Pengobatan TBC Tulang Belakang

 Pengobatan TBC Tulang Belakang





   Sedikit berbeda dengan kondisi tuberkulosis, pengobatan TBC tulang belakang berkemungkinan memerlukan tindakan operasi sebagai bentuk perawatan tambahan selain antibitiotik yang diberikan untuk mengobati tuberkulosis. Penderita TBC tulang belakang juga mungkin disarankan untuk tidak menggerakkan tulang belakangnya hingga suatu periode tertentu. Hal ini dilakukan dengan mengenakan bebat atau alat khusus untuk waktu yang lama. Selain itu, serangkaian terapi fisik akan disarankan untuk diikuti demi mengurangi nyeri serta melatih kekuatan dan fleksibilitas tulang.


   Pada pengobatan TBC tulang belakang, pemberian antibiotik tetap dilakukan hingga periode pengobatan yang telah ditentukan dan harus dihabiskan. Beberapa jenis antibiotik yang umumnya digunakan, antara lain rifampicin dan ethambutol. Efek samping yang mungkin timbul dari obat-obatan ini, antara lain sakit kuning, demam, ruam, gatal-gatal, menurunnya nafsu makan, dan urine berwarna gelap. Obat pereda rasa sakit mungkin diresepkan oleh dokter juga. Terapi pengobatan TBC tulang belakang dapat berlangsung hingga lebih dari enam bulan, tergantung kepada tingkat keparahan dan kondisi fisik pasien.


   Walau masa penyembuhan dapat berlangsung selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, TBC tulang belakang tetap dapat disembuhkan selama segera bisa dideteksi dan ditangani dengan benar. Tujuan lain dari penanganan cepat ini adalah untuk mengurangi risiko pasien terkena komplikasi, berupa berbagai jenis kelainan atau cacat pada tulang belakang hingga mengalami kelumpuhan.


Pengobatan TBC Tulang


Ditinjau oleh: dr. Marianti

Referensi

Faried, et al. (2015). Spondylitis Tuberculosis in Neurosurgery Department Bandung Indonesia. JSM Neurosurgery and Spine, 3(3), pp. 1059.
Garg, et al. (2011). Spinal Tuberculosis: A Review. Journal of Spinal Cord Medicine, 34(5), pp. 440-454.
Hidalgo, J. Medscape (2018). Pott Disease (Tuberculous Spondylitis) Clinical Presentation.
NIH (2018). MedlinePlus. Anorexia.
Tidy, C. Patient (2017). Spinal Tuberculosis.

https://www.alodokter.com/tbc-tulang-belakang

0 comments:

Post a Comment